Cerita Sebelumnya

Ketika Randi dan teman-temannya menertawai adiknya Randi yang bernama Rian. Randi dan teman-temannya melanjuti perjalanan menuju Gunung Putri. Ketika itu sudah gelap dan penerangan lampu pun seadanya karena pada waktu itu lampu juga belum ada yang terang seperti saat ini.

Ketika sebelum simpang maleber itu ada pertigaan yang menurut Randi sebenarnya bukan pertigaan karena seingat Randi jalur Gunung Putri itu jalannya ke kanan terus kalo mau ke basecamp. Dan ketika sampai pertigaan itu Randi melihat ke kanan seperti lubang yang besar yang banyak sampah nya dan rombongan Randi tidak bisa melewati dan itu bukan hanya Randi saja yang melihat hampir semuanya melihat. Akhirnya Randi dan teman-temannya ambil jalur ke kiri.

Tidak lama ketika ambil jalur ke kiri Randi beserta temannya melihat 3 orang pendaki. Yang satu sedang berdiri, yang satu nya sedang jongkok dan yang bikin aneh Randi yang satunya sedang merangkak di tanah dan buang muka seperti tidak mau melihat Randi.

Ketika itu Randi di tegor oleh salah satu pendaki yang di tengah. “mau kemana bang??” kata pendaki yang ditengah. Randi pun menjawab “saya mau ke basecamp Gunung Putri bang, mau lewat jalur kanan tapi ada lubang besar yang banyak sampahnya”.

Kemudian dia bertanya lagi “dari mana bang??”. Randi menjawab lagi “dari Tanah Abang bang Jakarta” dan Randi pun balik bertanya “kalo abang dari mana??” dia pun menjawab “dari Bekasi bang”.

Lalu tiba-tiba temannya Randi yang bernama Uwi berteriak karna melihat palang yang arah ke kiri. Karena tidak ada jalan selain melawati palang tersebut akhirnya Randi dan teman-temannya melanjuti perjalanan dan melewati palang itu. Tidak lupa untuk pamit kepada pendaki yang bertiga tersebut.

Randi bilang kepada pendaki yang bertiga itu “bang kami duluan ya”. Salah satu pendaki yang bertiga menjawab “hati-hati bang”. Pada saat itu suara “bang” dari pendaki yang cukup “aneh” tersebut membuat merinding Randi karena terngiang-ngiang di pendengarannya begitun teman-temannya walaupun sudah jauh dari pendaki yang aneh itu suara tersebut masih terdengar oleh Randi.

Randi dan teman-temannya terus melanjuti perjalanan. pada saat itu sudah jam 9 malam ….

soon cerita selanjutnya.